Wednesday 13 August 2014

UnikAneh.com - Kumpulan Artikel UNIK dan ANEH: Kisah Pilu Kejahatan Anak di Riau

UnikAneh.com - Kumpulan Artikel UNIK dan ANEH
Kumpulan Artikel Unik dan Aneh 
Great rates not enough?

OptionsHouse is a cutting-edge platform with award-winning technology. Even with our professional tools, you'll still pay great rates.
From our sponsors
Kisah Pilu Kejahatan Anak di Riau
Aug 13th 2014, 19:00, by gosip oke

Empat tersangka pembunuhan sadis RiauUnikaneh.com -
Pembunuhan sadis terungkap di Riau. Korbannya adalah anak-anak. Mereka disodomi, dibunuh lalu dimutilasi dan dikubur dalam semak-semak. Selain itu ada juga yang dibuang ke sungai. Malah daging korban ada yang dikuliti lalu dijual ke kedai tuak dan warung makan.

Sejauh ini sudah tujuh korban yang terungkap, namun baru lima jasad yang ditemukan. Kondisinya sudah dalam bentuk tulang belulang. Ketujuh korban itu di antaranya dibunuh dan dimutilasi di tiga kabupaten di Riau.

Di Kabupaten Siak korban yang ditemukan FM (9 tahun), MG (7), dan RH (9). Sedangkan dua lagi berada di Bengkalis, yakni MH (10), dan A (40). Terakhir korban FD usia 5 tahun 6 bulan dibunuh di Kabupaten Rokan Hilir. Jasad FD dan satu korban lagi belum ditemukan.

Pembunuhan sadis ini didalangi oleh MD (16 tahun) dan istrinya DD (19). Aksi sadis ini dilakukan sejak 2013. MD tak cuma berdua. Tapi melibatkan dua rekannya, yaitu S (22) dan DP (16).

Kepala Kepolisian Resor Bengkalis Ajun Komisaris Besar Andry Wibowo mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal dari maraknya laporan bocah hilang dalam beberapa pekan terakhir. Dari laporan itu, anggota kepolisian kemudian melakukan penyelidikan sebelum akhirnya menangkap para tersangka.

"Pelaku merupakan pasangan suami istri warga Perawang, Siak," kata Andry.

Kasat Reskrim Polres Siak AKP Hary Budianto mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, selain disodomi, dibunuh lalu dimutilasi, para korban juga dikuliti lalu dagingnya dijual ke sejumlah warung makan.

"Karena itu, kami terus mengusut masalah ini dengan menelusuri warung-warung tempat potongan daging manusia itu dijual," katanya.

Sampai saat ini kepolisian terus mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk sejumlah pelanggan dan pemilik warung.

Dua bocah korban selamat dari kasus ini mengungkapkan bagaimana aksi pelaku berbuat kejahatan. Mereka adalah D dan J. Dia menuturkan modus tersangka memperdaya korbannya. Kala itu, D bersama dua temannya sedang memancing di sebuah tempat.

Ketika asyik memancing, mereka didatangi MD yang mengajak mancing di tempat lain. MD mengiming-iming di tempat baru itu ikannya lebih banyak dan besar-besar, mereka pun menuruti pindah tempat.

MD membawa sepeda motor bermaksud membonceng ketiga bocah itu. Namun, D urung karena sepeda motor penuh.

D yang ditinggal sendirian kembali mancing di tempat itu. Menunggu sampai lama, dua rekannya tak kembali. Dia pun memutuskan pulang.

Sementara itu, J yang sempat disangka telah menjadi korban MD ditemukan polisi di daerah Rokan Hilir. Menurut orangtuanya, J telah dibawa MD sejak setahun lalu.

Keberadaan J akhirnya diketahui setelah MD memberikan pengakuan saat diinterogasi polisi. Setelah ditemukan polisi, J dikembalikan ke orangtuanya.

Bukan psikopat


Mendengar peristiwa itu Komisi Nasional Perlindungan Anak langsung turun tangan. Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengutuk perbuatan itu. "Ini memang perbuatan sadis, tindakan yang tak bisa ditoleransi," katanya kepada VIVAnews.

Berdasarkan penyelidikan sementaran Komnas, MD merupakan sopir air mineral, sedangkan DD merupakan istrinya. Sedangkan S dan DF merupakan teman MD.

Yang menjadi perhatian Komnas, orangtua S adalah paranormal. Selain itu, ada dua korban yang sempat kabur dari rumah S. "Apakah komplotan orangtua S atau bukan, ini akan dikembangkan oleh kepolisian," katanya.

Tapi yang patut digarisbawahi, kata Arist, mereka bukan psikopat karena bekerja bersama-sama. Jika psikopat, mereka bermain sendiri-sendiri, tak mau diketahui orang lain. "Kalau kasus ini kan tidak, dilakukan secara berkelompok," ujarnya.

Pembunuhan keji ini telah menambah daftar panjang kekerasan anak di Indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah kasus kekerasan ini terus meningkat.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Mabes Polri mencatat, sepanjang 2013 terjadi 1.219 kasus kekerasan seksual anak. Terbesar adalah persetubuhan 597 kasus, lalu pencabulan 427 kasus, pemerkosaan 189 kasus, dan sodomi 6 kasus.

Robot Gedek
Kasus ini mengingatkan pada Babe dan Robot Gedek. Baekuni alias Babe tersohor pada awal 2010 yang membunuh tujuh anak kecil dengan cara sadis.

Laki-laki yang tinggal di belakang Terminal Pulogadung, Jakarta Timur ini sangat dekat dengan anak-anak jalanan. Tak disangka, kedekatannya justru membawa petaka.

Sedangkan Siswanto alias Robot Gedek juga melegenda karena kasus yang hampir sama, yakni sodomi disertai pembunuhan secara sadis terhadap anak-anak.

Siswanto ini menggembarkan publik pada 1996. Karena perbuatannya yang mendirikan bulu kuduk itulah kemudian dia mendapat julukan Robot Gedek. Dia menyodomi dan membunuh 12 anak.

Dalam aksinya, tuna wisma dan buta huruf ini selalu menyayat dan memotong tubuh korban-korbannya sebelum dibuang. Korban-korban Robot Gedek kemudian ditemukan di daerah Pondok Kopi, Jakarta Timur dan rawa-rawa bekas Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat.

Menurut catatan Polres Jakarta Pusat dan Jakarta Timur, hanya delapan dari 12 korban yang berhasil ditemukan.

Lima korban ditemukan di Pondok Kopi dan dua lainnya di sekitar Bandara Kemayoran. Sedangkan satu korban lagi, hingga kini masih belum ditemukan oleh polisi.

Robot Gedek sempat jadi buronan. Dan selama dalam pencarian polisi, dia berada di Jawa Tengah. Sampai akhirnya ditangkap pada 27 Juli 1996. Lalu, di sidang oleh pengadilan setempat kemudian dijatuhi hukuman mati dan akhirnya dimasukkan ke LP Nusa Kambangan, Cilacap.

Tapi, sebelum hukuman mati dilaksanakan, pria yang lahir pada 1965 ini meninggal dunia lebih dulu karena serangan jantung pada 26 Maret 2007. (umi)


"Jangan Lupa Komentarnya ya gan....!!"

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

No comments:

Post a Comment